Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
DOKUMENTASI HASIL TANYA JAWAB DI GRUP MENURUT 4 MADZHAB (58)
PERTANYAAN:
1)Thy Amanda Arsy
Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaikum..
Selamat sore sahabat Fillah
Mau izin numpang Tanya ustadz/dzah dkk
Bab: fiqih wanita
Ada yg bilang rambut wanita ketika "datang bulan" mentruasi/haid 🙏 ,rambut yg rontok harus ikut di cuci saat mandi besar
Ada yg bilang tidak usah "
Apa bab ini ada aturan ny dalam ilmu fiqih wanita?!
Jika ada,seharus nya bagai mana ya?!
Mohon pencerahan ny ustadz/ah
Kawan kawan salih saliha semua
Afwan,terima kasih.
JAWABAN:
1)Cik Gu Vitha Finalia
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Tidak perlu.
Sebab orang yang sedang junub dan wanita yang sedang haidh tidak ada larangannya untuk menggunting rambut, memotong kuku dan lain sebagainya tanpa ada kemakruhan didalamnya.
يجوز للجنب والحائض إزالة الشعر، وقص الظفر والخروج إلى السوق وغيره من غير كراهية
Orang yang junub dan wanita haid dibolehkan menggunting rambut, memotong kuku, pergi ke pasar dan lain-lain, tanpa ada kemakruhan.
(Fiqhus Sunah l / 52)
JAWABAN:
2) Teh Rina Leriyani I
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Ada perbedaan pendapat dalam hal memotong rambut ketika junub,menurut ulama hambali boleh memotong rambut dan kuku dan tidak makruh,
Menurut Al ghazali,orang yang berjunub tidak boleh memotong rambut dan kuku.
ولا يكره عند الحنابلة للجنب أو الحائض والنفساء أن يأخذ شيئاً من شعره وأظفاره، ولا أن يختضب قبل الغسل، نصاً.
وقال الغزالي في الإحياء: لا ينبغي أن يقلم أو يحلق أو يستحد (يحلق العانة) أو يخرج دماً أو يبين من نفسه جزءاً وهو جنب، إذ يرد إليه سائر أجزائه في الآخرة، فيعود جنباً، ويقال: إن كل شعرة تطالب بجنابتها
Menurut pendapat ulama Hambali, orang yang berjunub atau yang sedang dalam keadaan haid atau nifas tidak dimakruhkan memotong rambut atau kukunya. Begitu juga mereka tidak dimakruhkan memakai pewarna rambut sebelum mandi wajib. Hal ini adalah berdasarkan nash.
Al-Ghazali menyatakan dalam kitabnya, Ihya' ulumiddin :
"Orang yang sedang berjunub tidak sepatutnya memotong kuku, bercukur atau membuang bulu kelamin, juga mengeluarkan darah ataupun memisahkan sesuatu dari tubuhnya. Karena, pada hari Akhirat nanti semua bagian tubuhnya akan dikembalikan kepadanya. Dengan demikian, ia akan kembali dalam keadaan berjunub. Ada yang menyatakan bahwa setiap helai rambut akan dituntut disebabkan keadaan junubnya.
(Alfiqhul lslam wa Adillatuhu l / 383)
JAWABAN:
3)Akhy Hamzah ..
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Terdapat nasehat agar saat haid wanita mengumpulkan rambut dan kuku yang tercecer. Karena rambut dan kuku tersebut jatuh dalam keadaan tidak suci dan kelak rambut dan kuku tersebut akan hadir di akhirat meminta pertanggungjawaban.
Nasehat tersebut sama sekali tidak didasari oleh ayat Al Qur'an maupun Hadits yang shahih. Maka dengan demikian, rambut rontok tidak wajib dikumpulkan dan disucikan. Apalagi jika rontoknya bukan karena kesengajaan. Seperti ketika menyisir. Terdapat riwayat:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ فَأَهْلَلْنَا بِعُمْرَةٍ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ مَعَهُ هَدْيٌ فَلْيُهْلِلْ بِالْحَجِّ مَعَ الْعُمْرَةِ ثُمَّ لَا يَحِلَّ حَتَّى يَحِلَّ مِنْهُمَا جَمِيعًا فَقَدِمْتُ مَعَهُ مَكَّةَ وَأَنَا حَائِضٌ وَلَمْ أَطُفْ بِالْبَيْتِ وَلَا بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ فَشَكَوْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ انْقُضِي رَأْسَكِ وَامْتَشِطِي وَأَهِلِّي بِالْحَجِّ وَدَعِي الْعُمْرَةَ
Dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Kami keluar bersama Rasulullah shallaallahu'alaihi wa sallam pada haji wada`, kami bertalbiyah dengan umrah, kemudian Rasulullah shallaallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang memiliki hewan kurban, hendaknya dia berihram untuk haji dan umroh, dan tidak bertahallul hingga dia telah bertahallul dari keduanya." Lalu saya masuk Makkah dalam keadaan haid, saya tidak thowaf di ka`bah dan tidak juga melakukan sai' antara shofa dan marwah. Lalu saya melaporkan hal tersebut kepada Rasulullah shallaallahu'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "lepaskan ikatan rambut kepalamu, bersisirlah, dan niatkanllah untuk berhaji, serta tinggalkan umrah." [HR. Bukhari]
Saat menyisir rambut tentu akan ada rambut yang rontok. Tapi meskipun demikian Rasulullah membolehkan Aisyah melakukannya dan tidak memerintahkan untuk mengumpulkan rambut yang rontok. Maka berdasarkan hadis ini diperbolehkan perempuan haid melakukan cukur rambut atau potong kuku dan tidak perlu mengumpulkan potongan rambut dan kuku tersebut untuk disucikan.
KESIMPULAN
Diperbolehkan mencukur rambut dan memotong kuku saat haid sebab tidak ada nash yang melarangnya dan jika memotong saja tidak dipermasalahkan maka rambut yang rontok saat haid tidak perlu dikumpulkan lalu disucikan.
Wallahu a'lam bishowab
semoga berkah ilmu nya.
Tags
GRUP MIFAH
Subscribe Our Newsletter
0 Comment
Posting Komentar