Mode Gelap

Recent in Fashion

Best Seller Books

63. Membaca Alqur'an Dengan Membaca Mushaf atau Hafalan, BAGUS MANA?

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 

DOKUMENTASI HASIL TANYA JAWAB DI GRUP MENURUT 4 MADZHAB (63)

Bab:Bagus mana membaca Alqur'an dengan membaca Mushaf atau Hafalan

PERTANYAAN :
1)Thy Amanda Arsi

Bismillahirrahmanirrahim 
Assalamualaikum ...
Selamat Pagi Sahabat Grub Mifah ustadz/ustadzah dKK,izin numpang tanya.

Bagus mana membaca Al-Qur'an dengan membaca mushaf atau hafalan ...?!


JAWABAN:
1)Ustadz Abdullah Sidiq I

Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Membaca Alquran itu sendiri sudah bernilai beribadah , apalagi dengan merenungi , menghayati,  meresapi , mentadabburi maknanya , keutamaannya akan lebih besar lagi.

👉 Apabila seseorang membaca dengan mushaf bisa lebih khusyu' dan bisa lebih mentadabburi maknanya, daripada dengan hafalan , maka lebih utama membaca dengan mushaf.

👉 Apabila seseorang membaca dengan hafalan bisa lebih khusyu' dan bisa lebih mentadabburi maknanya,  daripada dengan membaca mushaf , maka lebih utama membaca dengan hafalan.

Tetapi jika sama saja , maka sebaiknya membaca dengan mushaf,  membaca dengan melihat mushaf ada keutamaan sendiri dan setidaknya lebih berpotensi meminimalisir kelupaan dan kesalahan dalam membaca.

🔰🔰Allah berfirman:📖

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka Mentadabburi ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.
(Qs Shad ayat 29)

Rasulullah bersabda:

قِرَاءَةُ الرَّجُلِ فِي غَيْرِ الْمُصْحَفِ أَلْفُ دَرَجَةٍ وَقِرَاءَتُهُ فِي الْمُصْحَفِ تُضَاعَفُ أَلْفَيْ دَرَجَةٍ
Bacaan seorang laki-laki dari selain mushaf adalah 1000 derajat, dan bacaannya dari mushaf dilipatkan 2000 derajat.
(HR Thabrani)

Ibnu Mas'ud berkata :

أَدِيمُوا النَّظَرَ فِي الْمُصْحَفِ
Berlama- lamalah kalian melihat mushaf.
(HR Baihaqiy)

Alhafidz Jalaluddin Suyuthi berkata:

مَسْأَلَةٌ
الْقِرَاءَةُ فِي الْمُصْحَفِ أَفْضَلُ مِنَ الْقِرَاءَةِ مِنْ حِفْظِهِ لِأَنَّ النَّظَرَ فِيهِ عِبَادَةٌ مَطْلُوبَةٌ قَالَ النَّوَوِيُّ هَكَذَا قَالَهُ أَصْحَابُنَا وَالسَّلَفُ أَيْضًا وَلَمْ أَرَ فِيهِ خِلَافًا. قَالَ: وَلَوْ قِيلَ إِنَّهُ يَخْتَلِفُ بِاخْتِلَافِ الْأَشْخَاصِ فَيُخْتَارُ الْقِرَاءَةُ فِيهِ لِمَنِ اسْتَوَى خُشُوعُهُ وَتَدَبُّرُهُ فِي حَالَتَيِ الْقِرَاءَةِ فِيهِ وَمِنَ الْحِفْظِ وَيُخْتَارُ الْقِرَاءَةُ مِنَ الْحِفْظِ لِمَنْ يَكْمُلُ بِذَلِكَ خُشُوعُهُ وَيَزِيدُ عَلَى خُشُوعِهِ وَتَدَبُّرِهِ لَوْ قَرَأَ مِنَ الْمُصْحَفِ لَكَانَ هَذَا قَوْلًا حَسَنًا. قُلْتُ: وَمِنْ أَدِلَّةِ الْقِرَاءَةِ فِي الْمُصْحَفِ مَا أَخْرَجَهُ الطَّبَرَانِيُّ وَالْبَيْهَقِيُّ فِي الشُّعَبِ مِنْ حَدِيثِ أَوْسٍ الثَّقَفِيِّ مَرْفُوعًا: "قِرَاءَةُ الرَّجُلِ فِي غَيْرِ الْمُصْحَفِ أَلْفُ دَرَجَةٍ وَقِرَاءَتُهُ فِي الْمُصْحَفِ تُضَاعَفُ أَلْفَيْ دَرَجَةٍ ". وَأَخْرَجَ أَبُو عُبَيْدٍ بِسَنَدٍ ضَعِيفٍ: "فَضْلُ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ نَظَرًا عَلَى مَنْ يَقْرَؤُهُ ظَاهِرًا كَفَضْلِ الْفَرِيضَةِ عَلَى النَّافِلَةِ ".
وَأَخْرَجَ الْبَيْهَقِيُّ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ مَرْفُوعًا: "مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُحِبَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَلْيَقْرَأْ فِي الْمُصْحَفِ " وَقَالَ إِنَّهُ مُنْكَرٌ. وَأَخْرَجَ بِسَنَدٍ حَسَنٍ مَوْقُوفًا: "أَدِيمُوا النَّظَرَ فِي الْمُصْحَفِ ". وَحَكَى الزَّرْكَشِيُّ فِي الْبُرْهَانِ مَا بَحَثَهُ النَّوَوِيُّ قَوْلًا وَحَكَى مَعَهُ قَوْلًا ثَالِثًا: إِنَّ الْقِرَاءَةَ مِنَ الْحِفْظِ أَفْضَلُ مُطْلَقًا وَإِنَّ ابْنَ عَبْدِ السَّلَامِ اخْتَارَهُ لِأَنَّ فِيهِ مِنَ التَّدَبُّرِ مَا لَا يَحْصُلُ بِالْقِرَاءَةِ فِي الْمُصْحَفِ.

Masalah :
Membaca dari mushaf lebih baik daripada membaca dari hafalannya karena Melihat kepada mushaf adalah ibadah yang diperintahkan. 

Imam AnNawawi berkata :
Demikianlah yang dikatakan oleh sahabat-sahabat kami dan para ulama salaf dan aku tidak melihat adanya perbedaan pendapat.” 
Dia berkata :
"Jika dikatakan bahwa hal itu berbeda-beda antara orang yang satu dengan yang lainnya, maka dipilihlah membaca dari mushaf jika seseorang itu lebih khusyuk dan dapat merenungkannya. 
Sebaliknya dipilih membaca dari hafalan bagi mereka yang lebih dapat khusyuk dan lebih dapat merenungkannya daripada jika dia membaca dari mushaf."
Maka ini adalah pendapat yang baik.

Aku (Jalaluddin Suyuthi) berkata :
Di antara dalil untuk membaca dari mushaf adalah hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dan Baihaqi dalam Sya’bul Iman dari hadits Aus ats-Tsaqafi dengan cara marfu’: 
(bacaan seorang laki-laki dari selain mushaf adalah 1000 derajat dan bacaannya dari mushaf dilipatkan 2000 derajat.)

Abu Ubaid meriwayatkan dengan sanad yang dhaif: 
“Keutamaan membaca Al-Qur’an dengan melihat mushaf dibandingkan orang yang membaca dengan hafalan seperti keutamaan yang fardhu atas yang sunah.” 

Baihaqi meriwayatkan dari Ibu Mas’ud dengan cara marfu’:
(Barangsiapa senang untuk mencintai Allah dan rasul-Nya, hendaklah dia membaca dari mushaf.) 
Dia berkata, “Ini adalah hadits munkar.” 

Dia meriwayatkan dengan sanad yang hasan secara mauquf :
(Berlama- lamalah kalian melihat mushaf.) 

Az-Zarkasyi meriwayatkan satu pendapat lagi selain yang diriwayatkan oleh An-Nawawi, yaitu bahwa membaca dari hafalan lebih utama secara mutlak. Sesungguhnya Ibnu Abdis Salam memilihnya, karena membaca dengannya lebih dapat merenungkan daripada membaca dari mushaf. 
(Al Itqan Fi Ulumil Qur'an l / 374 - 375)

JAWABAN:
2)Teteh Rina Leriyani I

Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Dilihat mana yang lebih bisa khusyu,Jika membaca melalui hafalan bisa lebih khusyu dan lebih bisa merenungkan isi al-Quran maka hafalan lebih utama, dan sebaliknya. Ini merupakan pendapat Ibnu Katsir, An-Nawawi, dan beberapa ulama lainnya.

Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,

وقال بعض العلماء : المدار في هذه المسألة على الخشوع، فإن كان الخشوع أكثر عند القراءة عن ظهر قلب، فهو أفضل، وإن كان عند النظر في المصحف أكثر، فهو أفضل،

Sebagian ulama mengatakan, inti dari masalah ini adalah khusyu. Jika dia bisa lebih khusyu ketika membacanya melalui hafalan, maka ini lebih afdhal. Namun jika dengan melihat mushaf bisa lebih khusyu, maka itu lebih afdhal.

فإن استويا، فالقراءة نظراً أولى، لأنها أثبت، وتمتاز بالنظر إلى المصحف. قال الشيخ أبو زكريا النواوي -رحمه الله-  في التبيان: الظاهر أن كلام السلف وفعلهم محمول على هذا التفصيل

Jika sama khusyunya, maka membaca dengan melihat ke mushaf lebih baik, karena lebih konsentrasi dan fokus dengan melihat ke arah mushaf. Imam an-Nawawi mengatakan dalam at-Tibyan, ‘Yang benar, bahwa keterangan para ulama dan praktik mereka, dipahami sesuai rincian ini.’ (Fadhail al-Quran, Ibnu Katsir, hlm. 136)

 Affwan semoga bermanfaat dan barokah ilmu nya untuk semua orang

Subscribe Our Newsletter

avatar
"By speaking behind my back, it means that you respect my existence enough not to act in front of my face."

Related Posts

0 Comment

Posting Komentar

Article Top Ads

Parallax Ads

POST ADSENSE ADS
HERE
THAT HAVE BEEN PASSED

Article Center Ads

Article Bottom Ads