Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
DOKUMENTASI HASIL TANYA JAWAB DI GRUP MENURUT 4 MADZHAB (68)
Bab:"sikap yg tepat jika ditawari makanan tapi segan ,apa boleh kita bilang sudah"
PERTANYAAN:
1)thy Amanda Arsi
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum
Ustaz/ustazah dan Kawan Kawan GRUB MiFAH
Mau izin Numpang Tanya sahabat FILLAH..✍️
Jika kita ditawari makanan , aslinya mau tapi kita segan , apakah boleh kita bilang sudah makan atau tidak doyan .......??!!
JAWABAN:✍️✍️
1)Ustadz Abdullah Sidiq I ..
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Jika ditawari makanan dan memang mau , maka ambil saja. Jika tidak mau katakan saja tidak mau atau sebutkan alasan lain yang bukan termasuk kebohongan , tidak apa apa. Tidak perlu bilang tidak mau , padahal aslinya kepengen. Tidak perlu bilang kenyang, aslinya lapar. Nanti yang ada udah tetap lapar , juga menjadi bohong. Karena bohong dalam hal ini bukan termasuk bohong yang mendapatkan keringanan.
Asma binti Yazid berkata :
أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِطَعَامٍ فَعَرَضَ عَلَيْنَا فَقُلْنَا لَا نَشْتَهِيهِ فَقَالَ لَا تَجْمَعْنَ جُوعًا وَكَذِبًا
Dihidangkan makanan kepada Nabi ﷺ, lalu beliau menawarkannya kepada kami, namun kami mengatakan, "Kami tidak selera."
Maka beliau pun bersabda, "Janganlah kalian mencampur rasa lapar dengan kedustaan."
(HR Ibnu Majah nomor 3298)
Dari Mujahid :
عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ قَالَتْ كُنْتُ صَاحِبَةَ عَائِشَةَ الَّتِي هَيَّأَتْهَا وَأَدْخَلَتْهَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعِي نِسْوَةٌ قَالَتْ فَوَاللَّهِ مَا وَجَدْنَا عِنْدَهُ قِرًى إِلَّا قَدَحًا مِنْ لَبَنٍ قَالَتْ فَشَرِبَ مِنْهُ ثُمَّ نَاوَلَهُ عَائِشَةَ فَاسْتَحْيَتْ الْجَارِيَةُ فَقُلْنَا لَا تَرُدِّي يَدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُذِي مِنْهُ فَأَخَذَتْهُ عَلَى حَيَاءٍ فَشَرِبَتْ مِنْهُ ثُمَّ قَالَ نَاوِلِي صَوَاحِبَكِ فَقُلْنَا لَا نَشْتَهِهِ فَقَالَ لَا تَجْمَعْنَ جُوعًا وَكَذِبًا قَالَتْ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ قَالَتْ إِحْدَانَا لِشَيْءٍ تَشْتَهِيهِ لَا أَشْتَهِيهِ يُعَدُّ ذَلِكَ كَذِبًا قَالَ إِنَّ الْكَذِبَ يُكْتَبُ كَذِبًا حَتَّى تُكْتَبَ الْكُذَيْبَةُ كُذَيْبَةً
Dari Asma' binti 'Umais dia berkata, Aku menemani Aisyah untuk meriasnya sebelum bertemu dengan Rasulullah, sedangkan aku bersama beberapa wanita."
Asma berkata, "Demi Allah, kami tidak mendapatkan hidangan dari sisi beliau (Nabi) kecuali sebuah mangkuk berisi susu."
Asma berkata, "Kemudian beliau meminumnya lalu memberikannya kepada A'isyah, namun A'isyah malu-malu, maka kami pun berkata, "Jangan kamu tolak pemberian dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ambillah darinya."
Kemudian Aisyah mengambilnya sambil tersipu malu untuk kemudian meminumnya. Setelah itu beliau bersabda: "Ambilkan untuk sahabat-sahabatmu."
Namun kami menjawab, "Kami tidak menginginkannya."
Beliau bersabda: "Jangan kalian kumpulkan rasa lapar dengan kebohongan."
Asma berkata, "Lalu aku bertanya, "Wahai Rasulullah, jika salah seorang dari kami mengatakan 'aku tidak menginginkannya', padahal sebenarnya dia menginginkan sesuatu itu, apakah itu termasuk berbohong?
Rasulullah menjawab: "Sesungguhnya setiap bohong itu pasti akan ditulis sebagai kebohongan, sehingga seseorang perempuan yang berbohong akan disebut sebagai tukang bohong."
(HR Ahmad nomor 26199)
Wallahu Alam bishowab
Semoga bermanfaat dan berkah Selalu sahabat Fillah... @semua orang.🙏
Tags
GRUP MIFAH
Subscribe Our Newsletter
0 Comment
Posting Komentar