Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
DOKUMENTASI HASIL TANYA JAWAB DI GRUP MENURUT 4 MADZHAB ( 81 )
Bab: "AKUN DENGAN NAMA2 BURUK" 👤👽🎃😈🤓
PERTANYAAN :
✍️1) Ty Umrih Fatichatun
Assalamualaikum para Asatidz/ Asatidzah dan sahabat MIFAH.🙏☺️
Bagaimana hukumnya, Menggunakan Akun dengan nama2 yg dilaknat Allah seperti Munafikun,Fir'aun,abu Jahal,Dajjal dll atau photo Profil gambar Setan,Dajjal,kunti dll.
Dan bagaimana hukumnya kita yg meng Lake (👍) pada akun tersebut.
----------------------------------------------------------
JAWABAN
💦1).Ustad Abdullah Sidiq I
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Nama akun fb memang bukanlah nama asli , dan memang tidak ada keharusan menggunakan nama asli. Nama nama julukan dalam islam itu juga diperbolehkan , banyak ulama ulama yang memiliki nama nama julukan.
Hanya saja , meskipun demikian hal tersebut akan membuat si pemilik akun akan dipanggil dengan nama nama julukan tersebut , jika julukannya baik dia akan dipanggil dengan kalimat baik , jika julukannya buruk dia akan dipanggil dengan panggilan buruk.
Pada zaman Nabi ada seorang bernama "Hazn" yang artinya kesedihan , Kemudian Nabi menganjurkan mengganti namanya menjadi "Sahl" yang artinya kemudahan. Tetapi dia menolak mengganti nama. Dan Rasulullah kemudian membiarkan saja.
Dengan pembiaran ini , itu menunjukkan bahwa menggunakan nama buruk tidaklah haram.
Hanya saja Akibatnya orang tersebut selalu dipanggil sesuai Nama lalu dia tidak henti hentinya mendapat kesedihan. Mungkin kemudian ini yang menjadikan dianggap bahwa Nama adalah bagian dari doa.
Alhafidz Ibnu Hajar menuqil pendapat dari Atthabari bahwa tindakan tersebut termasuk berkategori "Tidak pantas" dilakukan oleh seorang muslim.
Adapun untuk melike postingan dia yang bagus, itu tidak masalah karena kita menyukai kalimat kebajikannya, bukan ketidakpantasan nama yang dia gunakan.
Abdul Hamid bin Jubair bin Syaibah berkata:
جَلَسْتُ إِلَى سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ فَحَدَّثَنِي أَنَّ جَدَّهُ حَزْنًا قَدِمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا اسْمُكَ قَالَ اسْمِي حَزْنٌ قَالَ بَلْ أَنْتَ سَهْلٌ قَالَ مَا أَنَا بِمُغَيِّرٍ اسْمًا سَمَّانِيهِ أَبِي قَالَ ابْنُ الْمُسَيَّبِ فَمَا زَالَتْ فِينَا الْحُزُونَةُ بَعْدُ
Aku pernah duduk di hadapan Sa'id bin Musayyab, lalu ia menceritakan kepadaku bahwa kakeknya yang bernama Hazn pernah datang kepada Nabi ﷺ, lalu beliau bertanya kepadanya, ‘Siapakah namamu?’
Ia (hazn) menjawab : Namaku Hazn (Kesedihan).
Rasulullah bersabda : kalau begitu namamu Sahl (Kemudahan) saja.
Ia (hazn) menjawab : Aku tidak akan mengganti nama yang diberikan oleh bapakku.
Lalu Said bin musayyab berkata : lalu Tidak henti hentinya kesedihan Menimpa kami.
(HR Bukhari nomor 6193)
Alhafidz Ibnu Hajar menjelaskan :
قَالَ الطَّبَرِيُّ لَا تَنْبَغِي التَّسْمِيَة بِاسْمٍ قَبِيح الْمَعْنَى ، وَلَا بِاسْمٍ يَقْتَضِي التَّزْكِيَة لَهُ ، وَلَا بِاسْمٍ مَعْنَاهُ السَّبّ . قُلْت : الثَّالِث أَخَصُّ مِنْ الْأَوَّل ، قَالَ : وَلَوْ كَانَتْ الْأَسْمَاء إِنَّمَا هِيَ أَعْلَام لِلْأَشْخَاصِ لَا يُقْصَد بِهَا حَقِيقَة الصِّفَة ، لَكِنْ وَجْه الْكَرَاهَة أَنْ يَسْمَع سَامِع بِالِاسْمِ فَيَظُنّ أَنَّهُ صِفَة لِلْمُسَمَّى ، فَلِذَلِكَ كَانَ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَوِّل الِاسْم إِلَى مَا إِذَا دُعِيَ بِهِ صَاحِبه كَانَ صِدْقًا ، قَالَ : وَقَدْ غَيَّرَ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِدَّة أَسْمَاء ، وَلَيْسَ مَا غَيَّرَ مِنْ ذَلِكَ عَلَى وَجْه الْمَنْع مِنْ التَّسَمِّي بِهَا بَلْ عَلَى وَجْه الِاخْتِيَار ، قَالَ : وَمِنْ ثَمَّ أَجَازَ الْمُسْلِمُونَ أَنْ يُسَمَّى الرَّجُل الْقَبِيح بِحَسَنٍ وَالْفَاسِد بِصَالِحٍ ، وَيَدُلّ عَلَيْهِ أَنَّهُ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يُلْزِمْ حَزْنًا لَمَّا اِمْتَنَعَ مِنْ تَحْوِيل اِسْمه إِلَى سَهْل بِذَلِكَ ، وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ لَازِمًا لَمَا أَقَرَّهُ عَلَى قَوْله " لَا أُغَيِّر اِسْمًا سَمَّانِيهِ أَبِي " اِنْتَهَى مُلَخَّصًا
Ath-Thabari berkata :
Tidak patut memberi nama dengan nama yang buruk maknanya, tidak pula nama yang menunjukkan penyucian diri, atau nama yang mengandung celaan."
Saya (Ibnu Hajar) katakan :
Bagian ketiga lebih khusus daripada bagian pertama.
Dia berkata :
Meskipun nama itu hanya untuk mengenal diri seseorang dan tidak dimaksudkan hakikat sifatnya, tetapi tidak disukainya memberi nama dengan nama yang buruk adalah agar jangan sampai orang yang mendengar nama itu mengira bahwa ia merupakan sifat bagi yang memiliki nama.
Oleh karena itu, Rasulullah biasa merubah nama yang jika pemiliknya dipanggil dengan menyebut nama itu akan terlintas dalam benak orang yang mendengarnya bahwa sifat yang ada dalam nama itu sama seperti orangnya."
Dia berkata pula :
Rasulullah telah merubah sejumlah nama tetapi nama-nama yang dirubah itu bukan berarti tidak boleh dipakai, tetapi perubahan atas dasar pilihan."
Dia berkata :
Atas dasar itu kaum muslimin memperbolehkan seseorang yang buruk , dengan menggunakan nama 'Hasan' (bagus) dan orang rusak menggunakan nama 'shalih' (orang saleh).
Dalam hal ini, Nabi tidak mengharuskan Hazn ketika menolak merubah namanya menjadi Sahl agar melakukan perubahan. Sekiranya perkara ini adalah keharusan tentu Nabi tidak akan membiarkannya mengatakan, 'Aku tidak akan merubah nama yang diberikan bapakku'."
(Fathul bari syarah shahih Bukhari X / 577)
JAWABAN
💦2).Ustadz Hamzah
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
“Apalah arti sebuah nama”
Ungkapan ini apabila ditinjau dari sisi syariat, tidaklah sepenuhnya benar. Mengapa? Karena agama Islam memandang nama adalah suatu hal yang penting dan terkait dengan beberapa hukum baik di dunia maupun di akhirat. Dalam sebuah hadits disebutkan
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي زَكَرِيَّا عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَسْمَائِكُمْ وَأَسْمَاءِ آبَائِكُمْ فَأَحْسِنُوا أَسْمَاءَكُمْ
Dari Abdullah bin Abu Zakariya dari Abu Darda ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya pada hari kiamat kalian akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama bapak-bapak kalian, maka baguskanlah nama kalian." (HR. Abu Dawud. Munqathi karena Ibnu Abu Zakariya belum pernah bertemu dengan Abu Darda)
Sesungguhnya pemberian nama pada hakikatnya berfungsi untuk menunjukkan definisi/identitas penyandang nama (yang diberi nama), oleh karenanya memberi nama harus dengan nama yang baik dan gunakan nama baik tersebut ketika kita memperkenalkan diri ke masyarakat. Janganlah ridha dan senang dengan panggilan nama yang buruk atau jelek maknanya.
Ada beberapa dalil yang menunjukkan bahwa nama itu penting dan memiliki arti serta kaitan dengan hukum terkait dunia dan akhirat.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَحَبَّ أَسْمَائِكُمْ إِلَى اللَّهِ عَبْدُ اللَّهِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ
Dari Ibnu 'Umar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya nama-nama yang paling disukai Allah Ta'ala ialah nama-nama seperti: 'Abdullah, 'Abdurrahman." [HR. Muslim]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَخْنَعُ اسْمٍ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ تَسَمَّى مَلِكَ الْأَمْلَاكِ
Dari Abu Hurairah dan ia meneruskan sanad hadits ini hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Seburuk-buruk nama di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang menamai dirinya dengan nama Malikal Amlak (raja di atas raja)." [HR. Abu Daud]
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُغَيِّرُ الِاسْمَ الْقَبِيحَ
Dari 'Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam merubah nama yang jelek." [HR. Tirmidzi]
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ ابْنَةً لِعُمَرَ كَانَتْ يُقَالُ لَهَا عَاصِيَةُ فَسَمَّاهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَمِيلَةَ
Dari Ibnu 'Umar bahwa "Dulu anak perempuan 'Umar bernama 'Ashiyah (Durhaka). Maka kemudian diganti oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan nama 'Jamilah' (Cantik)." [HR. Muslim]
Ternyata, dalam Islam, arti sebuah nama memanglah sangat penting bagi manusia. Selain nama itu adalah doa. Nama juga menjadi identitas diri. Juga, karena Islam memandang nama adalah suatu hal yang penting dan terkait dengan beberapa hukum baik di dunia maupun di akhirat oleh karena itu jangan memberi nama yang buruk dan jangan suka dipanggil dengan nama yang buruk.
Sedangkan untuk me like boleh saja karena yang di like adalah postingan nya bukan yang memposting.
Allahu a'lam, semoga bermanfaat untuk semua.
(Daftarkan Email untuk dapatkan pemberitahuan Artikel pertanyaan terbaru)
Subscribe Our Newsletter
0 Comment
Posting Komentar