Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat MIFAH
DOKUMENTASI HASIL TANYA JAWAB DI GRUP MENURUT 4 MADZHAB ( 84)
BAB: "PERHIASAN EMAS DAN ZAKATNYA"
PERTANYAAN
Ty Umrih Fatichatun
"Assalamualaikum ...✍️✍️✍️
Izin bertanya, dari mengkaji ilmu disini kita tahu bahwa perhiasan yang dikenakan oleh perempuan tidak wajib dizakati. Tapi seberapa banyak (gram)nya mengingat saya juga pakai sekedar pemantas, tapi saya liat banyak kaum ibu yg pakai hingga terlihat berlebihan...
apa yg mereka pakai juga tidak wajib dizakati ? Apakah ada batasan berat gram untuk dipakai sebagai perhiasan?"
📒JAWABAN ✍️
1. Ustadz Abdullah Sidiq I
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Segala sesuatu yang berlebihan adalah terlarang.
Perempuan boleh mengenakan emas dengan batas sewajarnya , dan ini tidak terkena zakat.
Sebagaimana dia mengenakan baju bagus , sepatu bagus dll.
Adapun ketika berlebihan hukumnya menjadi haram, dan menjadi terkena wajib zakat.
Adapun mengenai batasan maksimal tidak ada batasan yang pasti , tergantung umumnya adat masyarakat setempat.
Seandainya di suatu daerah menggunakan emas seberat 200 dinar = 850 gram = 8,5 ons sudah tidak umumnya masyarakat, maka bisa menjadi haram dan terkena zakat.
Imam Nawawi berkata:
قَالَ الشَّافِعِيُّ وَالْأَصْحَابُ فَكُلُّ مُتَّخِذٍ مِنْ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ مِنْ حُلِيٍّ وَغَيْرِهِ إذَا حَكَمَ بِتَحْرِيمِ اسْتِعْمَالِهِ أَوْ كَرَاهَتِهِ وَجَبَتْ فِيهِ الزَّكَاةُ بِلَا خِلَافٍ وَنَقَلُوا فِيهِ إجْمَاعَ الْمُسْلِمِينَ وَإِنْ كَانَ اسْتِعْمَالُهُ مُبَاحًا كَحُلِيِّ النِّسَاءِ وَخَاتَمِ الْفِضَّةِ لِلرَّجُلِ وَالْمِنْطَقَةِ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِمَّا سَنُوضِحُهُ إنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى فَفِي وُجُوبِ الزَّكَاةِ فِيهِ قولان مشهوران أصحهما عند الاصحاب لا كمالا تَجِبُ فِي ثِيَابِ الْبَدَنِ وَالْأَثَاثِ وَعَوَامِلِ الْإِبِلِ والبقر وهذا مع الانار السَّابِقَةِ عَنْ الصَّحَابَةِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَهَذَا نصه في البويطي والقديم.
Imam Syafi'i dan para ulama madzhab Syafi'i menyebutkan satu pernyataan yang menjadi kaidah:
"Segala sesuatu yang terbuat dari emas dan perak:
👉 Jika hukum menggunakannya haram atau makruh, maka emas dan perak tersebut terkena zakat.
Ketentuan ini disepakati dan tidak ada perbedaan pendapat dalam masalah ini. Mereka bahkan menukil adanya ijma kaum muslimin atas ketentuan yang demikian.
👉 Jika hukum menggunakannya bersifat mubah, seperti perhiasan emas yang dikenakan kaum wanita, atau cincin perak yang dikenakan kaum laki-laki, atau sabuk ikat pinggang dan yang lainnya sebagaimana yang insya Allah akan kami jelaskan nanti: mengenai kewajiban zakatnya, ada 2 qaul Pendapat yang masyhur.
Pendapat yang Paling shahih diantara keduanya menurut para ulama madzhab Syafi'i adalah:
Tidak terkena zakat.
Sebagaimana baju, perkakas rumah, dan sapi serta onta yang dipekerjakan yang tidak terkena zakat. ketentuan ini dikuatkan oleh atsar para sahabat Dan " pendapat ini pula yang dinash oleh Buwaithi dan dalam Qaul Qadim.
(Majmu' Syarah Muhadzdzab VI / 35)
Imam Nawawi berkata:
(فَرْعٌ) قَالَ أَصْحَابُنَا كُلُّ حُلِيٍّ أُبِيحَ لِلنِّسَاءِ فَإِنَّمَا يُبَاحُ إذَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ سَرَفٌ ظَاهِرٌ فَإِنْ كان كلخلخال وَزْنُهُ مِائَتَا دِينَارٍ فَالصَّحِيحُ الَّذِي قَطَعَ بِهِ مُعْظَمُ الْعِرَاقِيِّينَ تَحْرِيمُهُ كَذَا نَقَلَهُ الرَّافِعِيُّ.
Masalah:
Para ulama madzhab Syafi'iyah berkata: Setiap perhiasan yang boleh digunakan oleh kaum wanita, kebolehan tersebut dibatasi jika dalam penggunaan yang tidak berlebihan.
Jika berlebihan, misalkan ia mengenakan gelang kaki yang beratnya 200 dinar, menurut pendapat yang shahih, hukumnya adalah haram.
Pendapat yang demikian dikuatkan oleh sebagian besar ulama lrak, Sebagaimana yang dikutip oleh Imam Rafi'iy.
(Majmu' Syarah Muhadzdzab Vl / 40)
لم يرتض الأذرعي التقييد بالمائتين، بل اعتبر العادة، فقد تزيد وقد تنقص.
Imam Adzra'iy Tidak menyetujui batasan 200 dinar , tetapi disesuaikan dengan adat setempat. Bisa lebih dari 200 dinar , bisa kurang.
(Haisiyah Ianathuth Thalibin ll / 265)
📒JAWABAN✍️
2.Ustadzah Vitha Finalia
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh 😊🙏
Perhiasan emas yang digunakan secara haram, seperti perhiasan emas yang dipakai oleh laki-laki atau perhiasan emas yang jika dikenakan melampaui batas kewajaran dan sudah mencapai nishab maka wajib dizakati.
Sedangkan perhiasan emas yang digunakan secara halal, tidak mencapai nishab dan tidak melampaui batas kewajaran. Seperti anting, kalung dan gelang yang dipakai oleh wanita, maka tidak diwajibkan untuk dizakati.
إن وقائع الأعيان لا تعم ثم إذا وجبت الزكاة في الحلى إما على قول الذي يوجب الزكاة أو فيما فيه السرف كالخلخال أو السوار الثمين الذي زنته مائتا دينار أو اختلفت قيمته ووزنه بأن كان وزنه مائتين وقيمته ثلثمائة اعتبرت القيمة على الصحيح
“Sesungguhnya kondisi yang melingkupi wajibnya zakat perhiasan ini tidak bersifat umum. Kemudian, apabila perhiasan wajib dikenai zakat, adakalanya penentuannya mengikuti pendapat yang menyatakan wajibnya zakat, tapi juga adakalanya mengikuti pendapat yang memandang unsur berlebih-lebihan sebagai illat wajibnya zakat, misalnya seperti gelang kaki (khalkhal), kalung mewah yang dipergunakan berhias dan setara nilai 200 dinar, atau kalung yang terdiri dari berbeda-beda nilainya dan beratnya. Untuk perhiasan yang jika dilihat dari sisi timbangannya maka beratnya 200, namun apabila dilihat dari sisi nilainya maka harganya mencapai 300 dinar, maka yang dipergunakan sebagai wasilah penarikan zakat adalah sisi nilainya itu. Pendapat ini merupakan pendapat yang shahih.”
(Kifayatul Akhyar, juz I: 186).
Wallahu a’lam
📒JAWABAN :✍️
3. Ustadzah Rina Leriyani I
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Memang betul menurut madzhab syafi'i perhiasan yang wajib dizakati adalah perhiasan yang ditabung atau disimpan,bukan perhiasan yang dipakai,
Batas perhiasan yang dipakai adalah tidak boros atau berlebihan yaitu sekitar 200 mitsqal atau 850 gram
والحلي الذي تجب فيه الزكاة عند الشافعية: هو الذي يقصد كنزه وادخاره، والأواني، وما يتحلى به الرجل من حلي المرأة، وما تتحلى به المرأة من حلي الرجل كسيف، والتبر المغصوب المصوغ حلياً، وحلي النساء الذي بالغن في الإسراف فيه بأن بلغ مئتي مثقال (حوالي 850 غم) وكذلك ما يكره استعماله قياساً على المحرم كضبة الإناء الكبيرة للحاجة، أو الصغيرة للزينة . جاء في إعانة الطالبين (158/ [2] ومابعدها): ويحل الذهب والفضة بلاسرف لامرأة وصبي إجماعاً في نحو السوار والخلخال والطوق، ولا تجب الزكاة فيها. أما مع السرف فلا يحل شيء من ذلك كخلخال وزن مجموع فردتيه مئتا مثقال، فتجب فيه الزكاة. والتقدير بمئتي مثقال مأخوذ من أثر عن صحابي.
وتجب الزكاة أيضاً على الراجح في حلي المرأة إذا انكسر بحيث يمنع الاستعمال، ويحتاج إلى سبك وصوغ.
ولا زكاة في الأظهر في الحلي المباح للمرأة، كخلخال وسوار ونحوهما؛ لأنه معدّ لاستعمال مباح، فأشبه العوامل من النعم.
---
والخلاصة أن الجمهور لا يرون الزكاة في حلي المرأة المعتاد، لقوله صلّى الله عليه وسلم: «ليس في الحلي زكاة»
Perhiasan yang wajib dizakati menurut Syafi'iyah, adalah yang dimaksudkan untuk disimpan dan ditabung, wadah-wadah dan perhiasan perempuan yang dijadikan perhiasan oleh laki-laki, perhiasan laki-laki seperti pedang yang digunakan sebagai perhiasan oleh perempuan. Emas lantakan yang di-ghasab yang dijadikan perhiasan, perhiasan-perhiasan perempuan yang sangat boros, yakni mencapai dua ratus mitsqal (sekitar 850 gram), demikian juga yang makruh digunakan demi mengkiyaskan yang diharamkan seperti mengikat wadah besar untuk kebutuhan atau wadah kecil untuk perhiasan.
Tersebut dalam I'aanatuth-Thaalibiin (ll / 152 dan seterusnya), emas dan perak dengan tidak berlebihan, halal bagi perempuan dan anak kecil secara ijma untuk contoh gelang, gelang kaki, kalung, dan tidak wajib zakat pada barang-barang itu. Adapun dengan boros, maka tidak halal sedikit pun dari itu seperti gelang kaki yang berat masing-masing adalah dua ratus mitsqal. Maka, wajib zakat untuk barang ini. Taksiran dua ratus mitsqal adalah diambil dari riwayat sahabat.
Zakat juga wajib menurut pendapat yang unggul pada perhiasan perempuan jika rusak, di mana terhalang untuk digunakan dan membutuhkan peleburan dan pembentukan. Menurut pendapat yang paling jelas bahwasanya tidak ada kewajiban zakat untuk perhiasan yang diperbolehkan bagi perempuan, seperti gelang kaki, gelang tangan, dan sejenisnya. Sebab, barang itu dipersiapkan untuk penggunaan yang diperbolehkan, maka mirip dengan binatang yang digunakan kerja.
---
Kesimpulannya, bahwa mayoritas ulama tidak berpendapat akan kewajiban zakat pada perhiasan biasa perempuan, karena sabda Rasulullah,
ليس فی الحلي ذكاة
"Tidak ada zakat untuk perhiasan"
(Alfiqhul islam wa adilatuhu)
Semoga bermanfaat untuk semua...
(Daftarkan Email untuk dapatkan pemberitahuan Artikel pertanyaan terbaru)
Subscribe Our Newsletter
0 Comment
Posting Komentar