Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
DOKUMENTASI HASIL TANYA JAWAB DI GRUP MENURUT 4 MADZAB (86)
🌾BAB : " Bapak atau Paman Nabi yg masuk Neraka ", 🌾
PERTANYAAN :🌷✍
1) Thy Amanda Arsi .....
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum....
Santun pagi sahabat grub MIFAH💝🙏
Izin bertanya Ustaz/ah Dan KK semua
Mungkin pernah baca,atau dengar,dan bertanya tanya sendiri ...
Ada hadits dalam shahih Muslim yang menyebut sabda Nabi :
أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ
(Bapakku dan bapakmu di neraka)
Ulama menjadi berbeda pendapat tentang status bapak Nabi apakah dia masuk neraka.
Sebagian ulama mengatakan itu memang bapaknya Nabi , sebagian mengatakan itu maksudnya Paman Nabi.
Pertanyaannya :
Kata أَب kan artinya bapak.
Siapa yang mempelopori mengartikan أَب sebagai paman ?⁉️
🌾JAWABAN:🌾✍✍
1) Ustadz Abdullah Sidiq I ...
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
✅ 1. Tentang Penggunaan kata أَب "AB" (aba , Abi , abu)
Dalam bahasa Arab , umumnya :
Abu = Bapak
Jadd = Kakek
Amm = Paman
Jika ditanyakan siapa yang menggunakan kata Paman dan kakek dengan kata sebutan أَب "AB" , maka Jawabnya adalah ALLAH , DIA lah yang memberi contoh penggunaan kata tersebut dalam Alquran.
Allah berfirman:
أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَٰهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ.
Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan tanda-tanda maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kalian sembah sepeninggalku?"
Anak anak Ya'qub menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan Para "AB" mu yaitu Ibrahim, Ismail dan Ishaq...
(Qs Albaqarah ayat 133)
SILSILAH NASAB.
Ibrahim
⬇️ ↘️
Ishaq Ismail
⬇️
Ya'qub
⬇️
Anak anak Ya'qub
(Hadits tentang skema Nasab ini ada di penjelasan di bawah).
Jika kata أَب "AB" Hanya bisa diterapkan dengan arti bapak saja , semestinya bapaknya Nabi Ya'qub hanyalah Nabi Ishaq.
Sedangkan Nabi Ibrahim itu kakek Nabi Ya'qub.
Sedangkan Nabi Ismail itu pamannya Nabi Ya'qub.
Tetapi kakek maupun paman tetap disebutkan dalam Alquran sebagai Para AB.
Demikian Allah memberikan Contoh tatacara penggunaan kata "AB".
✅2. Tentang Ta'wil haditsnya.
Sesuai penjelasan yang diatas , kata AB bisa digunakan untuk Bapak , Kakek dan Paman , maka makna dari Sabda Nabi :
إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ
Sesungguhnya ABku dan ABmu di dalam neraka."
(HR Muslim nomor 203)
Bisa berkemungkinan bermakna :
1. Bapakku dan bapakmu dalam neraka
2. Kakekku dan kakekmu dalam neraka
3. Pamanku dan Pamanmu dalam neraka
Atas dasar berpedoman pada hal tersebut , hal ini berpeluang menjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama.
👉 Pendapat Pertama :
kata "AB" pada hadits tersebut artinya bapak.
Alasan:
Kata AB (Aba , Abi , Abu) itu pada dasarnya artinya adalah bapak , jika tidak ada keterangan lebih lanjut , berarti artinya dikembalikan kepada makna yang Sebenarnya , sehingga Bapaknya Nabi Muhammad yaitu Abdullah , adalah masuk neraka.
Tidak boleh dimaknai kata yang jarang dipakai, tidak boleh diartikan sebagai Paman.
👉Pendapat kedua :
kata "AB" pada hadits tersebut artinya adalah Paman.
Alasan :
Selain Hadits ini, sudah tidak ada hadits lain lagi sebagai penguat. Tidak ada keterangan yang tegas yang menyatakan Abdullah adalah seorang yang Musyrik dan layak masuk Neraka.
👉Bahkan malah yg ada ,ayat tentang jaminan bahwa Allah tidak akan mengazab seseorang ketika belum diutus seorang Rosul .
Allah berfirman :
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِيْنَ حَتّٰى نَبْعَثَ رَسُوْلًا
Dan kami tidak akan menyiksa sebelum kami mengutus seorang Rosul (QS Al isra ayat 15)
Dan Abdullah sang bapak nabi termasuk orang yg hidub sebelum di datangkan Rasul ,setelah nabi Isa di angkat dan Injil hilang ke aslian nya.
AB Nabi yg menolak beriman setelah didatangkan Rasul :
1. Paman Nabi , Abu Lahab.
Firman Allah:
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia
(Qs Allahab ayat 1)
2. Paman Nabi , Abu Thalib
Rasulullah ﷺ bersabda :
أَهْوَنُ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا أَبُو طَالِبٍ وَهُوَ مُنْتَعِلٌ بِنَعْلَيْنِ يَغْلِي مِنْهُمَا دِمَاغُهُ
Penduduk neraka yang paling ringan siksanya adalah Abu Thalib, dia memakai kedua sandal sementara otaknya mendidih karena panasnya."
(HR Muslim nomor 212)
Sehingga yang berkemungkinan besar yang dimaksudkan oleh Nabi adalah Abu lahab dan atau Abu Thaliblah , yang masuk neraka.
Bukan Abdullah.
Baca juga:
- 50. Sendal Kita Hilang di Masjid Bolehkah Ambil Sendal Orang Lain
- 51. HUKUM MEWARNAI RAMBUT
- 52. PEGADAIAN MENURUT ISLAM DAN DASAR HUKUM FIQIHNYA.
- 53. 4 SYARAT SAH TRANSAKSI PEGADAIAN DALAM ISLAM
- 54. 5 HUKUM WAKTU TUNAIKAN ZAKAT FITRAH RAMADHAN.
- 55. 3 SYARAT WAJIB ZAKAT FITRAH WAKTU RAMADHAN.
🌾🌾
Catatan:
1. Nabi Ishaq adalah bapaknya Nabi Ya'qub dan Nabi Ibrahim adalah Kakek Nabi Ya'qub.
Rosulullah bersabda:
الْكَرِيمُ ابْنُ الْكَرِيمِ ابْنِ الْكَرِيمِ ابْنِ الْكَرِيمِ يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ
Orang mulia, bin orang mulia, bin orang mulia, bin orang mulia , yaitu Nabi Yusuf bin Nabi Ya'qub bin Nabi Ishaq bin Nabi lbrahim."
(HR Bukhari nomor 4688)
2. Nabi Ismail juga Anaknya Nabi Ibrahim.
Artinya Nabi Ismail adalah saudaranya Nabi Ishaq.
Artinya Nabi Ismail adalah pamannya Nabi Ya'qub.
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَلْفَى ذَلِكَ أُمَّ إِسْمَاعِيلَ وَهِيَ تُحِبُّ الْإِنْسَ فَنَزَلُوا وَأَرْسَلُوا إِلَى أَهْلِيهِمْ فَنَزَلُوا مَعَهُمْ حَتَّى إِذَا كَانَ بِهَا أَهْلُ أَبْيَاتٍ مِنْهُمْ وَشَبَّ الْغُلَامُ وَتَعَلَّمَ الْعَرَبِيَّةَ مِنْهُمْ وَأَنْفَسَهُمْ وَأَعْجَبَهُمْ حِينَ شَبَّ فَلَمَّا أَدْرَكَ زَوَّجُوهُ امْرَأَةً مِنْهُمْ وَمَاتَتْ أُمُّ إِسْمَاعِيلَ فَجَاءَ إِبْرَاهِيمُ بَعْدَمَا تَزَوَّجَ إِسْمَاعِيلُ يُطَالِعُ تَرِكَتَهُ فَلَمْ يَجِدْ إِسْمَاعِيلَ فَسَأَلَ امْرَأَتَهُ عَنْهُ فَقَالَتْ خَرَجَ يَبْتَغِي لَنَا ثُمَّ سَأَلَهَا عَنْ عَيْشِهِمْ وَهَيْئَتِهِمْ فَقَالَتْ نَحْنُ بِشَرٍّ نَحْنُ فِي ضِيقٍ وَشِدَّةٍ فَشَكَتْ إِلَيْهِ قَالَ فَإِذَا جَاءَ زَوْجُكِ فَاقْرَئِي عَلَيْهِ السَّلَامَ وَقُولِي لَهُ يُغَيِّرْ عَتَبَةَ بَابِهِ فَلَمَّا جَاءَ إِسْمَاعِيلُ كَأَنَّهُ آنَسَ شَيْئًا فَقَالَ هَلْ جَاءَكُمْ مِنْ أَحَدٍ قَالَتْ نَعَمْ جَاءَنَا شَيْخٌ كَذَا وَكَذَا فَسَأَلَنَا عَنْكَ فَأَخْبَرْتُهُ وَسَأَلَنِي كَيْفَ عَيْشُنَا فَأَخْبَرْتُهُ أَنَّا فِي جَهْدٍ وَشِدَّةٍ قَالَ فَهَلْ أَوْصَاكِ بِشَيْءٍ قَالَتْ نَعَمْ أَمَرَنِي أَنْ أَقْرَأَ عَلَيْكَ السَّلَامَ وَيَقُولُ غَيِّرْ عَتَبَةَ بَابِكَ قَالَ ذَاكِ أَبِي وَقَدْ أَمَرَنِي أَنْ أُفَارِقَكِ الْحَقِي بِأَهْلِكِ فَطَلَّقَهَا.
Ibnu 'Abbas berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ibu Isma'il menjadi senang atas peristiwa tersebut karena ada orang-orang yang tinggal bersamanya".
Akhirnya mereka pun tinggal disana dan mengirim utusan kepada keluarga mereka untuk mengajak mereka tinggal bersama-sama di sana".
Ketika para keluarga dari mereka sudah tinggal bersama Hajar dan Isma'il sudah beranjak belia, dia belajar berbahasa arab dari mereka, bahkan menjadi manusia paling berharga dan paling ajaib di kalangan mereka.
Kemudian Isma'il tumbuh menjadi seorang pemuda yang disenangi oleh mereka. Setelah dewasa, mereka menikahkan Isma'il dengan seorang wanita dari mereka dan tak lama kemudian ibu Isma'il meninggal dunia.
Di kemudian hari Ibrahim datang setelah Isma'il menikah untuk mencari tahu apa yang telah ditinggalkannya namun dia tidak menemukan Isma'il. Ibrahim bertanya tentang Isma'il kepada istrinya Isma'il.
Istrinya menjawab; "Dia sedang pergi mencari nafkah untuk kami.
Lalu Ibrahim bertanya tentang kehidupan dan keadaan mereka.
Istri Isma'il menjawab; "Kami mengalami banyak keburukan dan hidup kami sempit dan penuh penderitaan yang berat". Istri Isma'il mengadukan kehidupan yang dijalaninya bersama suaminya kepada Ibrahim.
Ibrahim berkata; "Nanti apabila suami kamu datang sampaikan salam dariku dan katakan kepadanya agar mengubah daun pintu rumahnya".
Ketika Isma'il datang dia merasakan sesuatu lalu dia bertanya kepada istrinya; "Apakah ada orang yang datang kepadamu?".
Istrinya menjawab; "Ya. Tadi ada orang tua begini begini keadaannya datang kepada kami dan dia menanyakan kamu lalu aku terangkan dan dia bertanya kepadaku tentang keadaan kehidupan kita maka aku terangkan bahwa aku hidup dalam kepayahan dan penderitaan".
Isma'il bertanya; "Apakah orang itu ada memberi pesan kepadamu tentang sesuatu?"
Istrinya menjawab; "Ya. Dia memerintahkan aku agar aku menyampaikan salam darinya kepadamu dan berpesan agar kamu mengubah daun pintu rumah kamu".
Isma'il berkata; "Dialah bapakku dan sungguh dia telah memerintahkan aku untuk menceraikan kamu maka itu kembalilah kamu kepada keluargamu".
Maka Isma'il menceraikan istrinya.
(HR Bukhari nomor 3364)
Semoga bermanfaat dan menambah kecintaan untuk belajar Dan mengenal Hadits Nabi sahabat Fillah........ 🌹🌷🙏
Tags GRUP MIFAHSubscribe Our Newsletter
0 Comment
Posting Komentar